Selasa, 07 Desember 2010

Tolong Aku Mama

Sahabat, saya mendapatkan cerita ini dari salah seorang sahabat. Ketika saya membaca cerita ini, saya langsung teringat ketika seorang ustadz memperlihatkan video tentang proses aborsi dalam kajiannya.

Terlihat gambar yang tidak begitu jelas, tapi sang dokter menjelaskan secara detail mana sang janin, dan sebuat alat penyedotnya. Sebuah alat besar dimasukan ke perut sang ibu untuk mencabik-cabik dan menyedot organ-organ sang janin yang sudah remuk. Hingga bagian kepala yang susah untuk disedot, maka dimasukanlah alat seperti sebuah tang untuk meremukan tengkorak kepala sang bayi, agar bisa disedot. Ah... saya tidak mampu menuliskannya dengan detail. Sebuah kekejian yang luarbiasa, yang dilakukan dokter, dan ibunya sendiri.

Mungkin dari cerita rekaan ini bisa menggambarkan bagaimana keadaan sang bayi kecil tak berdosa itu...

(Di Posting Oleh : BaoYuan 粱寶榞)

Mama sayang,

Aku di surga sekarang, duduk di pangkuan Tuhan. Ia mengasihiku dan menangis bersamaku sebab pedih pilu hatiku. Begitu ingin aku menjadi putri mungil mu.

Tidak terlalu mengerti aku akan apa yang telah terjadi. Aku begitu bergairah ketika mulai
Menyadari keberadaanku. Aku ada di suatu tempat yang gelap, namun nyaman. Aku melihat aku punya jari-jari dan jempol. Aku cantik seturut perkembanganku, tapi belum siap meninggalkan tempatku.

Aku menghabiskan sebagian besar waktuku dengan berpikir atau tidur. Bahkan sejak hari-hari pertamaku, aku merasakan ikatan istimewa antara engkau dan aku.

Kadang aku mendengarmu menangis, dan aku menangis bersamamu. Kadang engkau berteriak dan memaki, lalu aku menangis. Aku dengar Papa memaki balik. Aku sedih dan berharap engkau akan segera baik kembali. Aku heran mengapa engkau begitu sering menangis. Suatu hari engkau menangis hampir sepanjang hari.

Pilu hatiku karenanya. Tak dapat kubayangkan mengapa engkau begitu berduka. Pada hari itu juga, hal yang paling mengerikan terjadi.

Suatu monster yang amat keji masuk ke tempat hangat dan nyaman di mana aku berada. Aku sangat takut, aku mulai menjerit, tapi tak sekalipun engkau berusaha menolong. Mungkin engkau tak pernah mendengarku........

Monster itu semakin lama semakin dekat sementara aku terus berteriak, "Mama, Mama, tolong aku....., Mama......tolong aku."

Suatu teror yang ngeri aku rasakan. Aku berteriak dan berteriak.......hingga tak sanggup lagi. Lalu monster itu mulai mencabik lenganku. Sungguh sakit rasanya, sakit yang tak kan pernah dapat kuungkapkan dengan kata. Monster itu tidak berhenti. Oh....bagaimana aku harus mohon agar ia berhenti. Aku menjerit sekuat tenaga sementara ia mencabik putus kakiku.

Sepenuhnya aku dalam kesakitan, aku sekarat. Aku tahu tak kan pernah aku melihat wajahmu atau mendengarmu membisikkan betapa engkau mengasihiku. Aku ingin menghapus butir-butir air matamu.

Aku punya begitu banyak rencana untuk membuatmu bahagia, Mama....Tapi aku tak dapat. Mimpi-mimpiku musnah sudah. Walau menanggung sakit tak terperi pedih dan pilunya hati kurasakan melampaui segalanya. Lebih dari segalanya aku ingin menjadi putrimu.

Tak ada gunanya sekarang, aku meregang nyawa dalam sengsara tak terkatakan. Hanya hal-hal buruk yang terlintas di benakku. Begitu ingin aku mengatakan bahwa aku mengasihimu, sebelum aku pergi. Tapi, aku tak tahu kata-kata yang dapat engkau mengerti.

Dan segera saja, aku tak lagi punya napas untuk mengatakannya; aku mati.

Aku merasa diriku terangkat, seorang malaikat besar membawaku ke suatu tempat yang besar dan indah. Aku masih menangis, tapi segala rasa sakit tubuhku sirna sudah. Malaikat membawaku kepada Tuhan dan membaringkanku dalam pelukan Nya. Tuhan mengatakan bahwa Ia mencintaiku. Lalu, aku merasa bahagia. Kutanya pada-Nya, apa itu yang membunuhku.

Jawab-Nya,
"Aborsi, Aku menyesal, karena Aku tahu bagaimana ngeri rasanya."

Aku tidak tahu apa itu aborsi; Aku pikir mungkin nama monster itu.

Aku menulis untuk mengatakan betapa aku mengasihimu......dan mengatakan padamu betapa ingin aku menjadi putri mungilmu.

Aku telah berjuang sehabis-habisnya untuk hidup, aku ingin hidup......! Kuat keinginanku, tapi aku tak mampu; monster itu terlalu kuat...Dicabik-cabiknya lengan dan kakiku dan akhirnya seluruh tubuhku.....

Tak mungkin bagiku untuk hidup. Aku hanya ingin engkau tahu bahwa aku berusaha tinggal bersamamu. Aku tidak mau mati! Juga Mama, berhati-hatilah terhadap monster bernama aborsi itu. Mama aku mengasihimu.....Aku sedih engkau harus menanggung rasa sakit seperti yang kualami.

Berhati-hatilah,

Peluk cium,
Bayi Perempuanmu.........

~~~

Sahabat, saya sangat sedih ketika membaca cerita ini. Saya yakin andapun juga.

Saya memiliki data, walaupun data lama, yakni ”Setiap tahunnya sekitar 150 ribu anak di bawah 18 tahun terjebak jadi pelacur. Dan, 4% kasus kehamilan remaja lebih banyak terjadi pada remaja putri di bawah 18 tahun dan 7% pada remaja putri di bawah 16 tahun. Sementara sebanyak 43,1% gadis berusia di bawah 18 tahun melakukan aborsi” (Guntoro Utamadi, staf Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) di harian Kompas 1997)

Itu tahun 1997, Entahlah apakah dari tahun ke tahun semakin naik ataukah semakin turun. Tapi hati kecilku mengatakan semakin naik. Ah, semoga itu hanya prasangkaku belaka.

Tak ada kata lain sahabat. Mari kita bersatu padu untuk mencegah terjadinya praktek pembunuhan janin ini. Saya lebih suka menyebut pembunuh, daripada sekedar pelaku aborsi. Yuk, paling tidak mulai dari diri kita sendiri. Hindarilah, dan jauhilah dari perbuatan zina. Karena zina memang menjadi biangkerok pembunuhan itu.

Maaf, kalau kata-kata saya pada kali ini terasa emosional. Tapi memang itulah kenyataannya. Tidak terbayang, sebuah kekejian orang tua kepada anak kandungnya sendiri. Na’udzubillahimindzalik...
Selengkapnya...

Apa Itu Bahagia?

Banyak orang yang ingin bahagia
Tapi mereka memberi syarat untuk kebahagiaannya..
"Aku akan bahagia jika sudah lulus kuliah"
"Aku akan bahagia jika sudah menikah"
"Aku akan bahagia jika sudah memiliki anak"
"Aku akan bahagia jika sudah memiliki rumah"
"Aku akan bahagia jika sudah punya ini dan itu"
bla..bla..bla

Demikianlah syarat-syarat yang kita beri pada diri sendiri untuk bahagia
Jika tak mencapainya, kita belum bahagia..

Padahal, wahai kawan...
Bahagia itu tak bersyarat dan tak butuh syarat
Bahagia itu sudah ada di hati kita, di dalam jiwa ini
Kita saja yang kadang terlalu angkuh untuk menemukannya...



>>Kembali ke halaman berikutnya
Selengkapnya...

10 Hukum Pernikahan Bahagia


1. Jangan marah pada waktu yang sama.
2. Jangan berteriak pada waktu yang sama, kecuali rumah kebakaran... ^^
3. Kalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang.
4. Tegurlah pasangan Anda dengan kasih.
5. Lupakanlah kesalahan masa lalu.
6. Boleh lupakan yang lain, tetapi jangan pasangan Anda.
7. Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam.
8. Seringlah memberikan pujian kepada pasangan Anda.
9. Bersedia mengakui kesalahan.
10. Dalam pertengkaran, yang paling banyak bicara dialah yang salah

Selengkapnya...

Kasih Seorang Ibu

Anakku…
Bila ibu disuruh memilih, apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu...

Maka ibu akan memilih mengandungmu…
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah

Sembilan bulan nak… engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata…

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun

Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah… saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan
Anakku,…
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak…
Maafkan ibu…
Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu… 

Selengkapnya...

Luka Hati Bisakah Diobati?

Bicara luka hati... bukanlah seperti luka karena kecelakaan yang memar ataupun berdarah-darah...

Luka ini memberi bekas yang tak nampak secara fisik, tapi sungguh berat jika dirasakan...

Kata mereka yang terluka hatinya, luka hati selalu saja teringat-ingat dan susah sekali untuk dilupakan...

Luka hati selalu membekas lama bahkan akan menumbuhkan bibit benci yang membuat dosa, dan mungkin hanya waktu yang akan melupakannya...

Mengapa seperti itu? Haruskah luka itu ternganga lama, haruskah luka itu dibiarkan saja menjangkiti hati yang harusnya bersih adanya?

Bukankah luka itu menumbuhkan dosa karena harus ada benci yang tumbuh didalamnya? Sulitkah luka ini diobati?

Semoga kita bisa berbagi rasa dan tak perlu berduka, kita sambut hari esok lebih dari ini dan seterusnya...

Selengkapnya...

Tantangan Dari Sang Kekasih

Ada seorang cewek memberikan tantangan kepada kekasihnya untuk hidup tanpa dirinya, untuk tidak ada komunikasi sama sekali antara mereka selama sehari...


Dia berkata pada cowonya, "kalau kamu bisa melewati itu sayang, aku akan mencintai kamu selamanya... tanpa syarat apapun"

Dan si cowonya pun setuju dengan persyaratan yang diajukannya itu...

Dia tidak sms/telepon si cewe seharian...

Keesokan harinya cowonya pergi ke rumah ceweknya... air matanya pun menetes ketika melihat cewenya sudah terbaring kaku dengan surat di tangannya yang tertulis...

Kamu berhasil sayang... bisakah kamu lakukan itu tiap hari...?? I Love You.... "

Selengkapnya...

Belajarlah Cara Bersyukur

Kepada Dialah kita meminta karena Dia adalah Sang Maha Pengasih dan Pemberi, memang dari dulu kita sudah diajarkan untuk meminta kepada-Nya, tapi apakah dengan meminta lalu akan membuat kita merasa cukup, merasa bahagia meskipun sudah dikabulkan?

Apakah kebahagiaan dan kepuasaan akan didapatkan dengan meminta? yang ada adalah kalau tidak terwujud kita sibuk mengutuki nasib, dari dulu kita sangat pandai dalam hal ini... padahal selama ini Dia telah memberikan semua yg kita butuhkan bahkan tanpa kita memintanya.. . tapi apa kita sadar dan bahagia? absolutely not, karena kita sudah lupa caranya bersyukur...

Sebenarnya rasa bersyukurlah yang akan membuat diri kita bisa berlapang dada dengan kehidupan karena sebanyak apapun permintaan kita yang dikabulkan, kita tidak akan pernah merasa puas dan bahagia kalau kita tidak pandai bersyukur...

Keluhan-keluhan dan ratapan-ratapan yang berlebihan kita, tidak akan mengembalikan milik kita yang telah hilang...., jadi bersedihlah secukupnya dan ikhlaskan... adalah Hak-Nya untuk menarik kembali, sesuatu yang telah Ia titipkan kepada kita...

Hidup terkadang tidak sesuai harapan... jika kita merasa sedih kita boleh menangis tetapi jangan pernah sesali apa yang sudah terjadi cobalah untuk berlapang dada, ikhlaskan apa yang sudah terjadi karena pasti ada hikmah yang bisa dipetik dibalik semua itu... ingatlah kata-kata sakti yang sering diucapkan oleh Han Ji-eun kepada dirinya dan kepada orang-orang disekitar dia pada serial Full House "semangat... tetap semangat... !!!"


>> Kembali ke halaman sebelumnya...
Selengkapnya...